Dilema yang sedang di hadapi oleh para mahasiswa yang hanya berasal dari kalangan menenggah ke bawah yang bisa di katakana para orang yang kurang mampu dalam hal materi sangat terasa sekali di rasakan ketika dalam pergantian tahun ajaran baru dimana mahasiswa di bebankan dan diwajibkan dalam pembayaran uang pendidikan bila ingin melanjutkan proses belajar di universitas tercinta ini, tetapi timbul kebijakan kampus yang terkesan arogan dengan memberikan stetment apabila mahasiswa tidak membayar uang sampai batas akhir yang di tentukan maka mahasiswa tersebut di anggap cuti dalam tahun ajaran baru ini,, kebijakan ini terlihat sangat otoriter sekali dalam penyampaiannya sehingga terkesan memaksa mahasiswa,. “Timbul pertanyaan” apakah ini buah pemkiran orang-orang yang bertitel tinggi dan mempunyai pemikiran maju ??,,,apakah ini !!??,, yang ada mereka hanya mementingkan diri mereka sendiri tanpa peduli apa yang mereka lakukan..,
Ironis tapi itulah yang terjadi,, pembayaran yang sangat besar tidak sesuai dengan apa yang Ada !!! sarana dan prasarana penunjang hanya omong kosong belaka yang sama sekali tidak kelihatan sebagaimana fungsinya yang sekedar hanya sebagai ajang adu kegengsian antara universitas-universitas yang ada,,, kebijakan yang sangat memberatkan yang hanya melihat golongan orang tertentu tanpa melihat segelintiran oarang-orang yang berada pada golongan bawah,,,,, “APAKAH KAMPUS hanya bisa di huni oleh orang-orang dari golongan ke ATAS???!!!! APAKAH KAMPUS hanya bisa di duduki oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan , ke EGoisan , KESOMBONGAN , KESERAKAHAN , KEANGKUHAN , KEMUNAFIKAN….???????????? LALU DIMANAKAH TEMPAT KAMI?? Orang –orang yang hanya berada pada golongan bawah…., KAMI butuh Pendidikan, KAMI HAUS Pengetahuan, KAMI LAPAR akan Keadilan,,,, KAMI INGIN KESETARAAN,,
Kami lelah terijak dan terasing,, kami butuh kemajuan,, kami butuh perubahan,, kami mau jalan lurus tanpa adanya hambatan, tanpa adanya kegelisahan,. seperti mereka para anak-anak mahkota ,,,
LIHAT KAMI berdiri tegak di tengah hantaman arus Zaman di tengah-tenga perubahan peradabadan manusia tetap bediri tegak tanpa letih dengan tatapan besar penuh harapan tetapi di selimuti kekosongan…. yang selalu menyelimuti kami para terasig.
Kembali masuk mengajak kawand-kawand untuk melihat kedalam ruang lingkup kampus kita ,, apakah kawand-kawand dapat merasakan kebijakan-kebijaka kampus yang terasa sangat memberatkan kita sebagai mahasiswa khususnya kita sesama mahasiswa satu golongan yang berada di bawah garis rendah ,,, seharusnya kita harus lebih kritis dan peka terhadap hal-hal yang bersifat dualisme seperti ini,,, apalagi dengan beban biaya pendidkan yang harus kita berikan kepada mereka yang duduk di atas kursi EMPUK tidak sedikit,,, apabila kawand-kawand jeli dan peka terhadap apa yang sedang terjadi di dalam kampus kita dan khususnya terhadap pengeluaran yang kawand-kawand keluarkan untuk biaya pendidikan dalam mendukung kelancaran proses belajarnya kawan-kawand maka kawand-kawand akan menemukan banyak pertanyaan yang tidak bisa terjawab apabila hanya di bicarakan begitu saja ,,,,. Suatu gerakan harus kita adakan untuk menjawab semua pertanyaan itu dan TRANSPARANSI harus jelas ada sehingga kawand-kawand tidak lagi sebagai mesin uang MEREKA yang dengan seenaknya menggeruk KEPUNYAAN kita…yang hanya untuk memenuhi kepentingan mereka PARA KANIBAL .
Para penguasa yang terkesan pengen memajukan SDM tetapi dibalik semua itu mereka memanfaatkan ruang celah sempit untuk dimanfatkan untuk menafkahi diri mereka dengan cara yang sangat rapi, terencana, dan professional yang bersembunyi di belakang mahasiswa dengan memanfaatkan mahasiswa sebagai Tameng yang sangat AMPUH,, PArah….,,, Para pendidik yang sangat haus akan materi, berpaikan rapi, gaya bahasa yang berwibawa yang seakan-akan menunjukan seorang pendidik yang berintelek tetapai kenyataanya NONSEN yang sama sekali bertolak belakang dengan background yang mereka miliki,,..,
Ironis tapi itulah yang terjadi,, pembayaran yang sangat besar tidak sesuai dengan apa yang Ada !!! sarana dan prasarana penunjang hanya omong kosong belaka yang sama sekali tidak kelihatan sebagaimana fungsinya yang sekedar hanya sebagai ajang adu kegengsian antara universitas-universitas yang ada,,, kebijakan yang sangat memberatkan yang hanya melihat golongan orang tertentu tanpa melihat segelintiran oarang-orang yang berada pada golongan bawah,,,,, “APAKAH KAMPUS hanya bisa di huni oleh orang-orang dari golongan ke ATAS???!!!! APAKAH KAMPUS hanya bisa di duduki oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan , ke EGoisan , KESOMBONGAN , KESERAKAHAN , KEANGKUHAN , KEMUNAFIKAN….???????????? LALU DIMANAKAH TEMPAT KAMI?? Orang –orang yang hanya berada pada golongan bawah…., KAMI butuh Pendidikan, KAMI HAUS Pengetahuan, KAMI LAPAR akan Keadilan,,,, KAMI INGIN KESETARAAN,,
Kami lelah terijak dan terasing,, kami butuh kemajuan,, kami butuh perubahan,, kami mau jalan lurus tanpa adanya hambatan, tanpa adanya kegelisahan,. seperti mereka para anak-anak mahkota ,,,
LIHAT KAMI berdiri tegak di tengah hantaman arus Zaman di tengah-tenga perubahan peradabadan manusia tetap bediri tegak tanpa letih dengan tatapan besar penuh harapan tetapi di selimuti kekosongan…. yang selalu menyelimuti kami para terasig.
Kembali masuk mengajak kawand-kawand untuk melihat kedalam ruang lingkup kampus kita ,, apakah kawand-kawand dapat merasakan kebijakan-kebijaka kampus yang terasa sangat memberatkan kita sebagai mahasiswa khususnya kita sesama mahasiswa satu golongan yang berada di bawah garis rendah ,,, seharusnya kita harus lebih kritis dan peka terhadap hal-hal yang bersifat dualisme seperti ini,,, apalagi dengan beban biaya pendidkan yang harus kita berikan kepada mereka yang duduk di atas kursi EMPUK tidak sedikit,,, apabila kawand-kawand jeli dan peka terhadap apa yang sedang terjadi di dalam kampus kita dan khususnya terhadap pengeluaran yang kawand-kawand keluarkan untuk biaya pendidikan dalam mendukung kelancaran proses belajarnya kawan-kawand maka kawand-kawand akan menemukan banyak pertanyaan yang tidak bisa terjawab apabila hanya di bicarakan begitu saja ,,,,. Suatu gerakan harus kita adakan untuk menjawab semua pertanyaan itu dan TRANSPARANSI harus jelas ada sehingga kawand-kawand tidak lagi sebagai mesin uang MEREKA yang dengan seenaknya menggeruk KEPUNYAAN kita…yang hanya untuk memenuhi kepentingan mereka PARA KANIBAL .
Para penguasa yang terkesan pengen memajukan SDM tetapi dibalik semua itu mereka memanfaatkan ruang celah sempit untuk dimanfatkan untuk menafkahi diri mereka dengan cara yang sangat rapi, terencana, dan professional yang bersembunyi di belakang mahasiswa dengan memanfaatkan mahasiswa sebagai Tameng yang sangat AMPUH,, PArah….,,, Para pendidik yang sangat haus akan materi, berpaikan rapi, gaya bahasa yang berwibawa yang seakan-akan menunjukan seorang pendidik yang berintelek tetapai kenyataanya NONSEN yang sama sekali bertolak belakang dengan background yang mereka miliki,,..,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar